Beras Manja

Oleh: Dahlan Iskan

Beras Manja
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sejak ayahnya meninggal dunia tanah keluarga di desa Sobontoro itu menganggur. Dahulunya ditanami ketela. Atau jagung. Endro mencobanya untuk porang.

Di saat harga porang jatuh itulah Endro terpikir untuk menjadi pedagang beras porang. Apalagi ia melihat di medsos ada peluang: boleh membeli beras porang dari UMKM di Pati itu untuk dikemas sendiri.

Endro pun ke Pati. Ia sudah berhenti bekerja. Ia sepenuhnya terjun ke porang. Ia menemui pengusaha UMKM tersebut.

Deal. Done. Ia membeli beras porang dari sana untuk ia kemas dengan nama MaMaGu.

"Berasnya enak. Punel," ujar Endro.

Punel?

Mana ada beras porang punel?

Saya pun minta Endro untuk menceritakan kunjungannya ke Pati. Apakah ia melihat sendiri proses produksinya. Apakah ia tahu komposisi beras porang yang ia beli. Misalnya: apakah beras porang tersebut dicampur beras punel. Kalau dicampur berapa banyak campuran itu.

Anjloknya harga porang itu akibat Tiongkok menghentikan impor porang. Baik umbinya, chip-nya maupun tepungnya. Sampai-sampai Presiden Jokowi...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News