Berbagi Cerita Kembangkan Bisnis Keluarga

Berbagi Cerita Kembangkan Bisnis Keluarga
Dari kiri Edwin, Febro, Maxim, dan Alvand

jpnn.com, SURABAYA - Ada anggapan yang selama ini beredar bahwa bisnis keluarga tidak akan bisa berjalan sukses dalam waktu lama. Sebab generasi pertama membangun, namun generasi kedua hanya menikmati dan mulai menghancurkan. Namun, anggapan itu ingin dihapus oleh para alumni SIM GE (Singapore Institute of Management Global Education). Lewat ajang OAC (Overseas Alumni Chapter), mereka berbagi kiat sukses.

Bertempat di Primarasa Resto Surabaya, puluhan alumni yang kini berhasil menjadi pengusaha itu saling berbagi ilmu agar bisnis keluarga yang mereka jalankan bisa tetap eksis. ”Kunci pertama, tentu harus yakin dan tetap mau bekerja keras,” kata salah satu alumni yang jadi pembicara Edwin Sugiaurto.

Edwin yang masih remaja itu kini memegang tanggung jawab penting sebagai pengelola restoran Primarasa. Bagi masyarakat Surabaya, restoran tersebut tentu tak asing. Setiap hari pasti selalu ramai. Menurut Edwin, nilai bisnis yang dia jalankan adalah memadukan apa yang sudah dicapai orang tuanya dengan kreatifitasnya sendiri.

Makanya ketika diserahkan tanggung jawab, Edwin tak mau langsung mengambil posisi pucuk pimpinan. Dia merangkak dari posisi bawah sebagai pelayan dan kasir. Dengan cara itu Edwin bisa melihat secara jelas bagaimana roda bisnis restoran bisa dijalankan. ”Sehingga ketika ada suatu masalah, saya bisa memutuskan langsung cara penyelesaiannya,” tegas dia.

Menurut pria yang hobi membaca tersebut, kesuksesan menjalankan bisnis keluarga adalah sesuatu yang mutlak. Sebab orang tua dulu dengan segala keterbatasan, mampu membuat bisnis tumbuh besar. ”Masa di tangan generasi kedua yang secara Pendidikan lebih tinggi tapi tidak bisa sukses?” keta dia.

Hal senada dikatakan oleh Alvand Gosal. Melanjutkan usaha orang tuanya di bidang bahan bangunan, Alvand melakukan berbagai terobosan. Salah satunya dengan menggunakan perkembangan teknologi yang kini maju pesat.

Begitu juga langkah yang diambil Maxim. Dulu orang tuanya melakukan langkah konvensional dalam membangun bisnis AMDK (Air Minum Dalam Kemasan). ”Kini di tangan saya, saya mengubah banyak konsep bisnis. Salah satunya tampil beda,” jelasnya sembari menunjukkan botol AMDK berwarna pink.

Alumnus yang juga hadir dalam acara tersebut adalah Elizabeth Hidajatno yang kini menjadi Chief Financial Officer PT Kedaung Satrya Motor, Authorized Mercedes-Benz Dealer. 

Ada anggapan yang selama ini beredar bahwa bisnis keluarga tidak akan bisa berjalan sukses dalam waktu lama. Sebab generasi pertama membangun, namun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News