Berbekal Kemenyan dan Kamera, Mereka Berburu Hantu

Berbekal Kemenyan dan Kamera, Mereka Berburu Hantu
Mereka para pemburu hantu. Foto: dokumen Ghost Photography Community

Hunting hantu biasanya dilakukan sekali dalam seminggu. Umumnya, anggota sudah memiliki kepekaan sensor indra ketika berburu hantu.

Tidak ada satu pun anggota yang menggunakan pendeteksi makhluk gaib, kemenyan, atau peranti lain untuk mengundang dan mendeteksi jin.

”Biasanya (untuk anggota baru, Red) 2–3 kali hunting sudah bisa peka,” imbuhnya.

Lantas, untuk apa hasil jepretan sosok hantu itu? Mickey mengatakan, foto-foto hantu pernah dipamerkan pada 2014 di sebuah kawasan pusat perbelanjaan di Jakarta.

Selain itu, hasil riset mereka digunakan untuk kebutuhan penyusunan jurnal ilmiah tentang makhluk astral.

”Ke depan, kami ingin kembali bikin pameran (foto hantu, Red),” paparnya. (tyo/mia/c11/agm)

 

 


Berawal dari rasa bosan terhadap genre foto bertema modeling, sekelompok fotografer di Depok memilih untuk menekuni aktivitas antimainstream. Yakni,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News