Bercerita soal Gus Dur, Mega Ingin PDIP dan NU Tetap Akur

Bercerita soal Gus Dur, Mega Ingin PDIP dan NU Tetap Akur
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam Apel Akbar Hari Lahir NU ke-93 di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4) malam. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

Megawati pun bertanya ke Proklamator RI yang dikenal dengan sebutan Bung Karno itu tentang orang-orang berkopiah yang sering datang bertamu. “Bung Karno menjawab dengan tegas, 'mereka itu para kiai. Mereka-merekalah yang menjaga kedaulatan negara ini. Merekalah yang menjaga Pancasila',” katanya menirukan ucapan Bung Karno.

Karenanya, Megawati pun ingin terus menjaga hubungan baik dengan kalangan nahdliyin demi mempertahankan Pancasila. Ia melihat upaya menjaga kekompakan antara PDIP dengan NU itu sudah terlihat.

Bahkan, dalam apel itu ada 2000 peserta berseragam merah putih yang mengatasnamakan diri sebagai ABM atau Anak Buah Megawati. Ribuan ABM terlihat kompak bersama ribuan ABG alias Anak Buah Gus Dur. “Marilah kita rajut visi kebangsaan untuk terwujudnya Indonesia Raya,” tegasnya.

Megawati dalam kesempatan itu juga menyampaikan apresiasinya atas langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat kajian akademik tentang kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945. “Semoga Allah SWT meridai perjuangan kita agar 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, organisasinya akan terus mengawal Empat Pilar Bangsa. Yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurutnya, Pancasila merupakan konsep ideal tentang negara. Kiai Said menegaskan, pendiri NU, KH Hasyim As’yari telah mencetuskan tentang kecintaan pada tanah air sebagai bagian dari iman. Hal itu, katanya, berbeda dengan ulama-ulama Timur Tengah yang jago dalam hal agama, namun tidak mengakui nasionalisme.

Said pun menyebut banyak negara di Timur Tengah yang hancur karena tidak peduli pada nasionalisme. “Soal agama, kita memang berguru ke Timur Tengah. Tapi soal negara, mereka harus berguru ke kita,” katanya.(ara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News