Berdalih Alat Bukti Sulit Dibaca, TGPF Gagal Ungkap Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Berdalih Alat Bukti Sulit Dibaca, TGPF Gagal Ungkap Pelaku Serangan ke Novel Baswedan
Berdalih Alat Bukti Sulit Dibaca, TGPF Gagal Ungkap Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Polri bentuk tim khusus

Berdalih Alat Bukti Sulit Dibaca, TGPF Gagal Ungkap Pelaku Serangan ke Novel Baswedan Photo: Koalisi masyarakat sipil mendesak Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Novel Baswedan yang lebih independen. (Antara: Yulius Satria Wijaya)

Atas temuan ini TGPF merekomendasikan Polri membentuk tim khusus untuk mendalami tiga orang tidak dikenal yang diketahui berada di lokasi kejadian sebelum penyerangan terjadi.

Polri juga diminta melakukan pendalaman terhadap probabilitas motif yang dilatari setidaknya enam kasus besar yang ditangani Novel.

Menanggapi rekomendasi ini, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Mochammad Iqbal mengatakan Polri segera membentuk tim teknis lapangan yang diketuai Kepala Bagian Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisiaris Jenderal Polisi Idham Azis.

Dikatakannya, Polri serius mengungkap peristiwa ini karenanya tim itu nantinya akan diisi personil dengan keahlian khusus dan akan bekerja diam-diam selama enam bulan ke depan.

"Tim yang dididik untuk melakukan scientific investigasi, tim ini melibatkan satker-satker yang sangat profesional, seperti tim interogator, surveillance, inafis, pusiden, bahkan Densus 88 diturunkan," demikian janji Idham Azis.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 yang menyebabkan mata kirinya terluka dan nyaris buta.

Setelah dua tahun penyelidikan kasus ini tidak kunjung mengalami kemajuan, Kapolri akhirnya membentuk TGPF pada awal 2019 atas desakan berbagai kalangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News