Berdarah Madura, Kiai Ma'ruf Punya Nasab Ulama dan Umara

Berdarah Madura, Kiai Ma'ruf Punya Nasab Ulama dan Umara
KH Ma'ruf Amin menerima pedang terbungkus dari pengasuh Pondok Pesantren Hidayatulloh Al-Muhajirin di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Jumat (19/10). Foto: TKN Jokowi-Ma'ruf

Kiai Ma’ruf pun mengaku bangga punya darah Madura. "Saya keturunan Madura,” katanya.

Cicit Syekh Nawawi al-Bantani itu menuturkan, Raja Bangkalan Kiai Demong Plakaran Arosbaya merupakan leluhurnya. Kiai Arosbaya memiliki putra bernama Raden Kiai Pragalba.

Selanjutnya, Kiai Pragalba memiliki putra bernama Suhra Pradoto yang menikah dengan Ratu Pambayun, putri Sultan Trenggono yang bertakhta di Kesultanan Demak. Sedangkan Sultan Trenggono merupakan cucu Sunan Ampel.

Pasangan Suhra Pradoto dan Ratu Pambayun melahirkan Nyai Narantaka atau Ratu Harisbaya. Selanjutnya, Nyai Narantoko diperistri Raja Sumedang Prabu Geusan Ulun.

“Yang kemudian diberi gelar Nyai Ratu Harisbaya, diambil dari (nama) Arosbaya. Dari sana kemudian lahir mbah-mbah saya," tutur Kiai Ma’ruf.

Salah satu putra Raja Sumedang dan Nyai Harisbaya adalah Pangeran Wiraraja I yang memiliki cicit bernama Raden Ayu Fathimah. Selanjutnya, Raden Ayu Fatimah dinikahi TB Mahmud yang cicit Maulana Hasanuddin, Sultan Banten, putra Sunan Gunung Djati, Cirebon, cucu Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.

Karena itu, nasab Kiai Ma’ruf dengan banyak nama besar ulama dan umara itu kerap melalui jalur putri. Dari jalur ulama ada nasab Walisongo dari Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel.

Sedangkan dari jalur umara ada sambungan dengan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten, Prabu Geusan Ulun, Raja Sumedang Larang dan Sultan Trenggono. Kiai Ma’ruf juga sempat mencermati prasasti berjudul Silsilah Keturunan Cakraningrat dan Bupati Bangkalan.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Kh Ma’ruf Amin mengunjungi Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura, Jawa Timur untuk menelusuri silsilah leluhurnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News