Berdasarkan Temuan IPO, Kelompok Ini Cenderung Golput di Pemilu 2024

Berdasarkan Temuan IPO, Kelompok Ini Cenderung Golput di Pemilu 2024
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah (kiri) saat memberikan paparan saat rilis survei opini publik terkait peta politik koalisi dan arah pemilih muda di Pemilu 2024 di Jakarta, Senin (20/11/2023). (ANTARA/Rivan Awal Lingga)

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) menemukan bahwa tingkat golongan putih (golput) cenderung tinggi pada anak-anak muda yang sedang merantau.

"Golput akan cepat tinggi bagi kelompok anak-anak muda, utamanya adalah dari proporsi anak-anak muda yang merantau," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam konferensi pers terkait survei opini publik terkait peta politik koalisi dan arah pemilih muda di Pemilu 2024 di Jakarta, Senin (20/11).

Menurut Dedi, hal itu didasarkan pada asumsi sebagian besar anak muda yang sedang berada jauh dari tempat asalnya mungkin memiliki kendala dalam proses pemilihan atau kurang terlibat langsung terhadap isu-isu politik di daerah sementara mereka.

Saat ini, lanjut Dedi, perhatian yang penting diberikan adalah potensi sikap golput terhadap masalah teknis dan administrasi dalam proses pemilihan.

"Yang justru perlu diwaspadai adalah golput yang lain bisa berkaitan dengan golput teknis maupun administrasi," ungkapnya.

Hal itu menunjukkan perlu ada perbaikan dalam sistem administrasi pemilu guna memastikan bahwa setiap pemilih, terutama generasi muda, dapat melakukan pemilihan secara mudah, efisien, dan tanpa hambatan teknis.

Dedi menambahkan bahwa pada Pemilu Serentak 2024 kemungkinan golput di kalangan anak muda akan minim secara ideologis.

Hal itu karena keputusan mereka untuk tidak memilih bukan karena ketiadaan kandidat potensial yang dianggap tidak menjanjikan kemajuan atau perbaikan.

Asumsi sebagian besar anak muda perantau memiliki kendala dalam proses pemilihan di Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News