Bergaya Medan Tapi Tidak Pas

Bergaya Medan Tapi Tidak Pas
Bergaya Medan Tapi Tidak Pas
"Karena seorang Kapolda harus bisa menjalankan fungsi kehumasan, public relations, bagi kepolisian. Kalau dia emosional, ya berarti fungsi kehumasannya nggak jalan. Yang didapat malah citra buruk," beber Neta.

Dampak kedua, pernyataan Wisjnu bisa ditafsirkan oleh anak buah secara berlebihan. Jika Kapolda menunjukkan ketidaksukaan kepada wartawan, maka para anak buahnya akan lebih keras lagi ketika berhadapan dengan wartawan. "Kalau Kapoldanya arogan, anak buah bisa dua tiga kali lebih arogan, lebih represif. Ini yang bahaya," imbuh Neta.

IPW berharap Wisjnu bisa memetik pelajaran dari masalah ini dan tidak mengulanginya lagi di hari-hari mendatang. "Pak Wisjnu pernah menjadi Wakapolda Sulawesi Selatan, yang karakter masyarakatnya juga keras. Nah, itu mestinya bisa menjadi bekal untuk bersikap lebih arif ketika bertugas di Medan," kata Neta.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menilai, kepemimpinan Wisjnu belum matang. "Wajar kalau dia emosional, karena memang dia itu jenderal yang belum matang," ujar Desmond Mahesa saat dihubungi JPNNi, Sabtu (20/8).

JAKARTA -- Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Wisjnu Amat Sastro belum bisa mengendalikan diri, sehingga keluar karakter aslinya. Wisjnu belum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News