Berharap Jadi Pelatih Argentina, Maradona Rela Tak Dibayar

jpnn.com - ARGENTINA - Rasa kebangsaan Diego Armando Maradona patu diacungi jempol. Dia mengaku siap menjadi pelatih timnas Argentina untuk kali kedua dan bahkan rela tidak dibayar.
Seperti diketahui, kursi pelatih La Albiceleste - julukan timnas Argentina, masih tak bertuan sampai saat ini menyusul pengunduran diri Gerardo Martino.
Maradona sendiri pernah menukangi Tim Tango pada 2008-2010. Dia meloloskan Lionel Messi cs ke Piala Dunia 2010. Sayang, langkah Argentina terhenti di perempat final usai dikalahkan Jerman dengan skor 0-4. Maradona pun harus tercelat dari posisinya.
Dia kemudian mencoba peruntungan menjadi pelatih Al Wasl pada 2001. Tapi, pada Juli 2012 dia dilengserkan dan sampai sekarang menganggur.
Berdasar itu, dia berharap bisa menjadi pelatih Tim Tango kembali. Dia pun rela tak dibayar dalam tugas negara tersebut.
"Diego Simeone tidak tertarik menjadi pelatih Argentina karena alasan finansial. Tapi, bagi saya, uang tidak menjadi masalah. Saya akan melatih timnas Argentina tanpa dibayar," sebutnya kepada Fox Sports.
"Banyak yang mengira saya adalah pelatih mahal. Bagaimana dengan Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, dan Simeone? Saya tidak tahu seberapa mahal saya jika dibandingkan dengan mereka," imbuh Maradona.
Saat ini Argentina ditangani caretaker Julio Olarticoechea khusus tampil di Olimpiade 2016. (epr/JPNN)
ARGENTINA - Rasa kebangsaan Diego Armando Maradona patu diacungi jempol. Dia mengaku siap menjadi pelatih timnas Argentina untuk kali kedua dan bahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PSSI Akan Ikut Bidding Jadi Tuan Rumah Putaran Keempat Piala Dunia 2026
- Membanggakan, Petarung BFC Dede Dina Rebut Sabuk One Pride Women Strawweight
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Lewandowski akan Mulai dari Bangku Cadangan
- 2 Kehilangan Persebaya Surabaya saat Imbang Kontra Persik Kediri
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Flick Tuntut Pemainnya Kurangi Kesalahan
- Bupati Sumedang Open 2025 untuk Regenerasi Atlet Berprestasi