Berhasil Melarikan Diri, Seekor Babon Di Sydney Gagal Divasektomi

Berhasil Melarikan Diri, Seekor Babon Di Sydney Gagal Divasektomi
Tiga babon berkeliaran di Sydney pada February 25, 2020. (Supplied)

Penelitian yang dilakukan di laboratorium ini digunakan untuk menangani isu kesehatan yang dikategorikan oleh Pemerintah Federal sebagai kasus prioritas, termasuk penyakit diabetes, penyakit ginjal, dan komplikasi penyakit yang disebabkan karena kehamilan.

Profesor Annemarie Hennessy, peneliti senior di fasilitas tersebut mengatakan hewan-hewan tersebut hidup di lingkungan yang disesuaikan menyerupai habitat alami mereka.

"Mereka pasti sangat ketakutan saat berada di luar zona nyaman mereka, di dunia yang tidak mereka mengerti," katanya menanggapi insiden lepasnya ketiga babon tersebut.

Ia juga mengatakan babon telah digunakan oleh fasilitas tersebut untuk beberapa penelitian biomedis yang penting di Australia selama setidaknya 30 tahun, tetapi hanya digunakan jika tidak ada alternatif yang lain.

Berhasil Melarikan Diri, Seekor Babon Di Sydney Gagal Divasektomi Photo: Tiga ekor babon yang melarikan diri dari truk di dekat Royal Prince Alfred Hospital di Sydney ditempatkan di fasilitas penelitian di Wallacia, bagian barat Sydney. (ABC News: Amy Greenbank)

 

Rachel Smith dari HRA mengatakan, operasional fasilitas penelitian yang melibatkan hewan ini tidak transparan

"Sangat sulit untuk mendapatkan informasi tentang penelitian yang sedang berlangsung saat ini karena banyak kerahasiaan yang melingkupinya," kata Rachel.

Klaim 'prosedur yang menyakitkan'

Dalam sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan bulan Mei tahun lalu, tercatat sebuah percobaan melibatkan babon-babon yang hamil di laboratorium untuk menemukan opsi baru untuk menangani pre-eklamsia, sebuah komplikasi medis yang diderita hampir 10% ibu hamil.

Selasa kemarin (25/02), ketiga babon melarikan diri dari sebuah truk di kota Sydney, yang berasal dari fasilitas penelitian, di mana para pakar sedang melakukan eksperimen medis terhadap hewan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News