Beri Dampak Positif, BBM Satu Harga Harus Berlanjut

Ucapan Firmansyah memang sangat tepat. Masyarakat di daerah 3T kini bisa tersenyum dengan adanya program BBM Satu Harga.
Salah satunya ialah masyarakat di Desa Raekore, Sabu Barat, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga bernama Alexander Rajariwu yang berprofesi sebagai petani mengaku sangat terbantu dengan adanya program BBM Satu Harga.
Menurut Alexander, penurunan harga BBM ternyata bisa meningkatkan hasil panen sebanyak enam kali lipat.
Awalnya, hasil panen maksimal hanya 500 kilogram, sekarang minimal tiga ton.
Peningkatan panen, kata Alexander, tidak lepas dari optimalnya penggunaan mesin traktor.
Sebelum ada BBM Satu Harga, petani harus berpikir dua kali ketika hendak memakai traktor. Saat ini para petani lebih leluasa.
Sebab, dulu harga BBM mencapai Rp 100 ribu-200 ribu per liter. Selain itu, petani harus menempuh jarak enam kilometer untuk mendapatkan BBM dengan jumlah yang sangat terbatas, yaitu 1,5 liter.
Pengamat ekonomi Universitas Mataram (Unram) M. Firmansyah menilai program BBM Satu Harga yang diterapkan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) sangat bagus.
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- PGN Mampu Jaga Kinerja Operasional dan Ketahanan Energi Nasional di Kuartal I 2025
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru BKN soal Tes PPPK, Ada yang Mengundurkan Diri, Ribuan Orang Menolak
- Jelang Musim Haji 2025, Pertamina Siapkan Ketersediaan 95.700 Kiloliter Avtur