Berikut Ini Perbedaan Sesak Napas karena Asma dan COVID-19

Berikut Ini Perbedaan Sesak Napas karena Asma dan COVID-19
Waspada COVID-19 dengan tetap pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu gejala yang dialami seseorang yang terpapar COVID-19 ialah mengalami sesak napas.

Namun, sesak napas juga dialami penderita penyakit asma. Lalu, apa perbedaan sesak napas karena COVID-19 dan asma?

Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat (Asthma and Allergy Foundation of America /AAFA) mengatakan memang terdapat beberapa gejala serupa di antara penyakit pernapasan ini.

Menurut bagan yang dibagikan AAFA melalui laman resminya, dikutip pada Rabu, lama gejala sesak napas bagi pengidap asma bisa berlangsung dalam jangka waktu singkat hingga berjam-jam.

Sementara, sesak napas karena COVID-19 (ringan hingga sedang) mencapai 7-25 hari.

Sesak napas pada pengidap asma, napas disertai dengan batuk dan mengi, sedangkan gejala COVID-19 tidak.

Selanjutnya, mereka yang terinfeksi COVID-19 jarang diawali oleh sesak napas, melainkan lebih ke sakit kepala, meriang, tidak enak badan, demam, nyeri pada sendi, hingga kehilangan indera penciuman.

Data AAFA per 27 Januari 2021 tidak menunjukkan peningkatan risiko infeksi COVID-19 atau keparahan penyakit COVID-19 pada orang dengan asma.

Simak baik-baik, berikut ini perbedaan sesak napas yang disebabkan karena COVID-19 dan asma.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News