Berikut Proyeksi Jumlah Penduduk Miskin hingga Akhir Tahun

Berikut Proyeksi Jumlah Penduduk Miskin hingga Akhir Tahun
Warga miskin mendaftar untuk ikut program bantuan tunai BR1M. Foto: trengganutimes.com

Oleh sebab itu, Pemerintah merancang program jaring pengaman sosial dengan menggelontorkan bantuan agar jumlah orang miskin tidak bertambah besar, serta mencegah warga rentan miskin menjadi miskin.

Sejumlah bantuan sosial atas dampak COVID-19 yang disalurkan oleh Pemerintah, yakni mencakup Program Sembako Jabodetabek untuk 19 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serta Bansos Tunai KPM non-Jabodetabek untuk 9 juta KPM.

Kemudian, insentif perumahan untuk 175.000 unit, Kartu Pra Kerja untuk 56 juta orang, keringanan pembayaran listrik dari PLN gratis untuk 24 juta pelanggan dengan daya 450 VA, serta diskon 50 persen kepada 7 juta pelanggan dengan daya 900 VA; dan program jaring pengaman sosial lainnya.

Total anggaran untuk program jaring pengaman sosial yang digelontorkan Pemerintah mencapai Rp110 triliun.

Namun demikian, kapasitas fiskal Indonesia sangat terbatas untuk menangani COVID-19.

Di sisi lain, jumlah penduduk rentan Indonesia tergolong tinggi di Asia Pasifik, yakni sebanyak 68 persen masuk dalam kategori rentan dan miskin terhadap goncangan ekonomi.

"Indonesia tidak memiliki kapasitas fiskal yang besar untuk menangani Covid-19, sehingga bantuan sosial harus valid dan bisa menemukan sasaran yang tepat," kata Khudori. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan Pusat Khudori memaparkan terkait proyeksi jumlah penduduk miskin hingga akhir tahun.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News