Berita Bohong Bahwa Vaksin Itu Iblis Menyebar di Komunitas Aborigin Australia
"Kami tidak pernah anti obat.
"Ada tertulis di dalam Alkitab, Amsal 17 ayat 22 yang berbunyi, Hati yang gembira adalah obat yang manjur."
"Jadi obat-obatan di dalam Alkitab bukanlah sesuatu yang harus kita hindari karena seakan-akan bisa menghilangkan iman kita."
Pastor Basell mengaku sedih melihat betapa cepatnya disinformasi menyebar di media sosial.
"Ini mengecewakan," katanya.
"Mereka berhak atas keyakinan sendiri, tapi untuk keluar dan memaksakan informasi seperti itu sebenarnya bisa menimbulkan bahaya serius yang bisa berujung kerusakan, bahkan orang-orang meninggal, karena percaya atas hal yang tidak memiliki dasar kebenaran."
'Ini masalah besar'
Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan menentang kelompok keagamaan radikal yang menyebarkan hoaks mengenai vaksin COVID-19 karena memperlambat upaya vaksinasi negara bagian itu.
"Kami menerima banyak laporan terkait beberapa kelompok agama radikal yang meminta orang Aborigin untuk tidak divaksinasi — ini adalah masalah besar," katanya.
Beberapa pendeta Amerika menyebarkan berita bohong yang dipercaya golongan anti-vaksin, sementara pihak lain berusaha meredam penyebarannya
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina