Berita Duka: Hendak Melompat, Anak Koin Terpeleset, Jatuh Terbentur Besi

Berita Duka: Hendak Melompat, Anak Koin Terpeleset, Jatuh Terbentur Besi
Jenazah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

"Karena sudah hampir dua hari kami kira sudah terbawa arus tapi ternyata masih di sekitar lokasi," ungkapnya.

Tesyar memastikan pengamanan yang dilakukan pihak keamanan ASDP, petugas KSKP Merak, dan jajaran tim yang terlibat telah optimal. Namun, tak jarang para anak koin mencuri-curi kesempatan tanpa sepengetahuan petugas.

"Dari hasil pemeriksaan teman-teman korban mengaku tahu bahwa ada larangan anak koin beroperasi. Mereka tidak ketahuan karena lompat dari sisi kiri atau sisi sebelah laut," tuturnya.

Tesyar mengaku telah melakukan upaya pelarangan anak koin untuk beroperasi di sekitar Pelabuhan Merak.

Pihaknya bahkan telah mengumpulkan RT, RW, lurah, dan warga sekitar dalam dua bulan terakhir. "Kami sudah kumpul tiga kali untuk melarang anak koin operasi di Pelabuham Merak, namun tetap saja ada beberapa yang mencuri-curi. Kami minta pengguna jasa penyeberangan juga tidak memberi uang pada mereka, kalau penumpang melempar nanti mereka akan tetap mencari-cari, " pungkasnya.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Merak Harno Trimadi mengatakan, secara prinsip anak koin tidak boleh masuk ke pelabuhan.

Namun, bila memaksa, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak. “Kami sudah pernah mengumpulkan RT, RW, dan tokoh masyarakat untuk membantu malarang anak koin beroperasi. Kalau begini berarti ada orang yang melanggar," ungkapnya.

Kata Harno, para anak koin sering kali naik dari area movable brage (MB) dan pintu akses-akses MB. pihaknya mengaku akan mengkaji ulang untuk menangani permasalaha anak koin dengan baik.

Jaya Effendi (18), warga Lingkungan Sukasenang RT 01 RW 02 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten, ditemukan tewas di perairan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News