Berita Ini Agak Panjang, Soal 3 Ledakan di Semarang Sebelum Tragedi Mati Lampu 4 Agustus

Berita Ini Agak Panjang, Soal 3 Ledakan di Semarang Sebelum Tragedi Mati Lampu 4 Agustus
Lokasi kabel SUTET meledak masih terpasang police line. Foto: M. Haryanto/radarsemarang.id

“Begitu mau dibawa ke rumah sakit, meledak lagi, suaranya sama kencengnya. Ada korban lagi, namanya Mas Usep, juga kakinya sampai mengalami luka bakar, hanya diobati tidak sampai separah Pak Musaid,” jelasnya.

Lis menyebutkan, kabel Telkom yang terbakar mencapai panjang kurang lebih 1 kilometer. Bahkan, petugas pemadam kebakaran yang mendapat laporan dari warga dan datang ke lokasi kejadian tidak berani memadamkan pohon di bawah kabel bertegangan tinggi yang masih terbakar.

“Pohon mahoni yang terbakar itu masih berdiri, masih menyala ngebul. Petugas pemadam kebakaran juga tidak berani nyemprotkan karena berdekatan dengan listrik itu,” ujarnya.

Namun demikian, Lis mengakui tidak mengetahui secara pasti penyebab kejadian ini. Perempuan ini hanya mengatakan api dan ledakan keras tersebut bersumber dari kabel listrik jaringan SUTET yang berdiri di atas lahan pertanian tidak jauh dari rumah tinggalnya. “Intinya api itu semua datangnya dari situ, yang di atas pohon yang terbakar. Di atas terlihat ada gumpalan api sebelum meledak. Terus meledak lagi,” terangnya.

Muhlasin, warga yang rumahnya ditempati arisan PKK berhadapan dengan lokasi kejadian mengakui mendengar suara mendengung kencang. Setelah adanya suara tersebut kemudian terjadi ledakan keras dan mengeluarkan api. “Suara ndengung itu hanya hitungan detik. Terus ada suara ledakan, kobaran api menyebar ke bawah,” tuturnya.

Beruntung, pada saat peristiwa terjadi tidak ada warga yang melintas di jalan tersebut. Padahal lokasi jalan raya di perkampungan itu setiap harinya ramai pengguna jalan. “Apinya ke mana-mana, mengenai sampah aja langsung terbakar. Kalau manusia ya gosong. Ndilalah pas sepi, pada kerja bakti di samping situ (rumah Said),” terangnya.

Menurutnya, Musaid mengalami luka pada saat menuju rumahnya untuk menyusul keluarganya yang sedang berkumpul arisan PKK. Namun, tak disangka terjadi ledakan kembali yang kedua hingga mengakibatkan dirinya mengalami luka bakar.

“Ya, kurang lebih 5 menit meledak lagi, yang kedua kena itu. Langsung tidak sadar. Terus mau dibawa ke rumah sakit ada ledakan lagi. Anak saya (Usep) kena juga, tapi tidak parah, hanya luka di kaki. Ini anak saya masih kerja,” jelasnya.

Sebelum mati lampu di sebagian Pulau Jawa 4 Agustus lalu, terjadi tiga ledakan di Semarang. Dua warga terluka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News