Berjihad lewat Musik Underground, Ubah Salam Metal jadi Satu Jari Tauhid
Rabu, 09 Maret 2011 – 08:08 WIB

MULTIPROFESI : Mohammad Hariadi Nasution SH alias Ombat vokalis Band Tengkorak yang juga menjadi pengacara muslim dan presiden direktur PT Sebelas April Lian Mipro di kantornya kemarin (8/3). Foto : Zulham M/Jawa Pos
Yang membuat Tengkorak berbeda dengan band-band heavy metal lain terletak pada prinsip dan idealisme Islam dan anti-Zionis yang diusungnya. Meski tampil urakan, soal prinsip, bagi Ombat dkk, adalah nomor satu. Ketika azan berkumandang, mereka menghentikan aktivitasnya dan salat terlebih dahulu. Bagi mereka, Islam tetap nomor satu jika dibandingkan dengan apa pun.
Berbeda dengan lirik lagu metal lain yang bertema anti Tuhan, memuja setan dan kebebasan. Lirik-lirik lagu Tengkorak bersumber dari sirah nabawi, Alquran, dan hadis. Menurut Ombat, itu adalah perjuangan anak band underground untuk berjihad dengan musik.
Anggota ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) itu mengatakan, metamorfosis Tengkorak terjadi setelah bertahun-tahun berkarya di musik underground yang identik dengan perilaku kasar, arogan, dan liar. Dulu Tengkorak sama seperti band underground lain yang menggunakan simbol metal tiga jari, yakni tanda jempol, telunjuk, dan jari kelingking.
Ternyata, simbol itu merujuk pada simbol setan dengan dua tanduknya dan anti-Tuhan. Kini, Tengkorak menggagas tren baru, yakni mengganti salam metal dengan salam satu jari. Gerakan dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah langit itu telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan diikuti jutaan pencinta musik metal di Asia Tenggara dan Timur Tengah. "Itu berarti tauhid, yakni percaya kepada satu Tuhan: Allah," ujar dia.
Pengacara kasus terorisme dengan terpidana Muhammad Jibril, Ombat Nasution SH, memiliki dua sisi kehidupan unik. Selain menjadi advokat, pria 38
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu