Berkat Sensor Elektronik, Pelaku Grafiti dalam Kereta di Sydney Bisa Ditangkap

Menghapus grafiti menghabiskan uang pembayar pajak sebanyak 34 juta dolar (atau Rp 340 miliar) pada tahun keuangan lalu, naik dari jumlah 30 juta dolar (atau Rp 300 miliar) pada tahun sebelumnya (2013).
Direktur Kereta Sydney, Howard Collins, mengatakan, grafiti adalah masalah besar.
"Pelanggan kami membencinya - itu salah satu keluhan utama pelanggan dan para pembersih bekerja keras untuk menghapus sekitar 11.000 coretan dari kereta setiap bulannya," ungkapnya.
Ia mengemukakan, "Kami tahu pelanggan merasa tidak aman ketika mereka menggunakan kereta api yang dipenuhi grafiti dan para pelaku seringkali menempatkan diri mereka sendiri dan orang lain dalam bahaya dengan melintasi rel kereta tanpa izin atau berada di tempat yang tak seharusnya.
Teknologi baru yang bisa mendeteksi ketika pelaku grafiti sedang mencorat-coret gerbong kereta, digembar-gemborkan sebagai sebuah terobosan besar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM