Bebas Bully

Oleh: Dahlan Iskan

Bebas Bully
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - KEPALA NEGARA mana pun kini takut "di-Zelenskyy-kan" oleh Donald Trump. Itu pula yang menghantui suasana menjelang pertemuan tingkat tinggi antara perdana menteri baru Kanada, Mark Carney, dengan Trump pada Selasa kemarin.

Carney selamat. Di pertemuan itu Carney tidak diperlakukan seperti Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, padahal Trump begitu sewot pada Kanada: soal perdagangan; soal imigrasi; soal "kesombongan" Kanada di depan juara sombong sedunia.

Trump juga dibuat kesal hasil Pemilu Kanada bulan lalu: jago Trump dikalahkan Carney, padahal Trump ingin Partai Konservatif yang menang di Kanada.

Baca Juga:

Oleh karena itu ketika Carney sudah menggantikan Perdana Menteri Justin Trudeau tiga bulan lalu, Trump belum mau bertemu. Dia menunggu hasil pemilu. Toh, Carney akan kalah.

Ternyata Carney menang –antara lain justru karena rakyat Kanada marah kepada Trump. Jauh sebelum perang tarif dimulai, pamor Partai Liberal sebenarnya sudah turun drastis.

Selama Liberal berkuasa, ekonomi Kanada datar: hanya tumbuh 1 persen selama 10 tahun terakhir.

Baca Juga:

Hanya gara-gara Trump ingin menjadikan Kanada sebagai provinsinya yang ke-51, Partai Konservatif yang sudah "menang di depan mata" tiba-tiba kalah. Nasionalisme mengalahkan kesulitan ekonomi.

Trump masih realistis. Dia akhirnya setuju bertemu Carney. Lokasi pertemuannya sama dengan saat mem-bully Zelenskyy: di depan perapian Gedung Putih.

Mark Carney selamat. Di pertemuan itu Carney tidak diperlakukan seperti Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, padahal Trump begitu sewot pada Kanada

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News