Berkunjung ke Gudang Pusri, Wamen Pahala Pastikan Pupuk Tersedia

Berkunjung ke Gudang Pusri, Wamen Pahala Pastikan Pupuk Tersedia
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (tengah) memastikan pupuk subsidi dan nonsubsidi tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Foto dok Pupuk Indonesia

Untuk pabrik urea direncanakan akan dibangun di Papua.

Sementara NPK rencananya akan mengkonversi SP-26 menjadi pabrik NPK dengan kapasitas sekitar 600.000 ton yang direncanakan beroperasi pada tahun 2024. Serta pembangunan pabrik NPK di Pupuk Kujang Cikampek dan Pupuk Kaltim dengan kapasitas masing-masing sekitar 100.000 ton.

Belum lama ini, Pupuk Indonesia menambah kapasitas NPK dengan mengoperasikan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berkapasitas 500.000 ton.

Selain itu, PIM juga mengoperasikan kembali pabrik PIM 1 dengan kapasitas 570 ribu ton urea, sekaligus melengkapi pabrik PIM-2 yang juga berkapasitas 570 ribu ton urea.

Menurut dia, ketersediaan pupuk urea saat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan nasional, sedangkan NPK masih perlu ditingkatkan lagi meskipun kapasitas produksi Pupuk Indonesia Grup telah memenuhi kebutuhan NPK subsidi.

Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk mencapai 13,9 juta ton, dengan rincian produksi urea sebesar 8,8 juta ton, NPK sebesar 3,8 juta ton, dan lainnya sekitar 1,3 juta ton.

Kapasitas produksi ini telah mendukung ketersediaan pupuk subsidi dalam negeri. Alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 7,8 juta ton pada 2023.

Dengan rincian pupuk jenis urea sebesar 4,6 juta ton dan NPK sebesar 3,2 juta ton.

Melalui layanan pelanggan, Pupuk Indonesia akan menampung keluhan terkait pupuk bersubsidi, baik dari ketersediaan, harga, maupun kualitas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News