Berkunjung ke Museum Perang di Vietnam dan Kamboja

Lihat Kehebatan Vietkong dan Kejamnya Tentara Pol Pot

Berkunjung ke Museum Perang di Vietnam dan Kamboja
Lan King menjelaskan foto-foto pembantaian masal rezim Pol Pot di Museum Genosida. Foto: Thoriq Sholikhul/JAWA POS
Salah satu yang menarik untuk diketahui adalah lorong-lorong tempat berlindung para gerilyawan. Panjang lorong yang dibuat para pejuang Vietkong itu sekitar 120 kilometer. "Lorong-lorong itu dibuat sekitar 20 tahun dengan peralatan seadanya. Para pejuang Vietkong menggalinya dengan cangkul kecil," ujar Kim Lang, sang pemandu wisata.

 

Selain lorong, di beberapa titik, pengunjung diperlihatkan ruang-ruang bawah tanah. Uniknya, di permukaan tanah, yang tampak hanyalah gundukan sampah daun kering. Namun, sesaat kemudian, muncul seseorang dari balik gundukan sampah tadi. Gundukan sampah itu, ternyata, "pintu masuk" ke ruang bawah tanah. "Pejuang Vietkong bersembunyi di bawah tanah melalui lubang ini," ujar Lang.

 

Sulit dibayangkan bagaimana para gerilyawan Vietkong bisa tahan berada di dalam ruang bawah tanah yang sempit itu. Pasalnya, untuk masuk saja, pintunya relatif kecil. Yakni, berupa lubang kotak berukuran 30 x 30 cm. Kedalamannya hanya 120 cm. Jadi, begitu masuk ke lubang, gerilyawan langsung "tertelan" bumi. Mereka tak terlihat oleh lawan karena di atasnya tampak seperti gundukan sampah daun biasa.

 

Museum Cu Chi Tunnels memang mirip kota mini bawah tanah. Sebab, di bawah tanah lokasi itu, terdapat ruang-ruang yang dipergunakan pejuang Vietkong bertahan hidup. Misalnya, ruang kesehatan, dapur, ruang rapat, dan ruang tidur. Mereka bisa hidup berhari-hari di bawah tanah karena raungan tersebut sudah dilengkapi ventilasi sehingga oksigen bisa masuk.

 

SALAH satu daya tarik wisata di Vietnam dan Kamboja adalah museum-museumnya yang "mengerikan". Para turis akan dibuat bergidik saat memasuki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News