Berkunjung ke Museum Perang di Vietnam dan Kamboja

Lihat Kehebatan Vietkong dan Kejamnya Tentara Pol Pot

Berkunjung ke Museum Perang di Vietnam dan Kamboja
Lan King menjelaskan foto-foto pembantaian masal rezim Pol Pot di Museum Genosida. Foto: Thoriq Sholikhul/JAWA POS
SALAH satu daya tarik wisata di Vietnam dan Kamboja adalah museum-museumnya yang "mengerikan". Para turis akan dibuat bergidik saat memasuki lorong-lorong sunyi peninggalan perang di dua negara itu. Tak terkecuali wartawan Jawa Pos THORIQ SHOLIKHUL KARIM yang baru pulang dari sana.

 

Dalam perjalanan bersama Malaysia Airlines, rombongan dari Indonesia diajak mengunjungi tempat-tempat wisata di dua negara itu pada 28 Juli hingga 1 Agustus lalu. Namun, justru kunjungan di museum yang terasa paling berkesan. Pasalnya, museum yang dikunjungi benar-benar punya nilai sejarah tinggi.

 

Museum pertama yang kami kunjungi adalah Cu Chi Tunnels, museum bawah tanah di Vietnam. Museum itu berada di bekas lokasi perang para gerilyawan komunis Vietkong saat melawan pemerintah Vietnam Selatan yang didukung Amerika pada 1968. Museum itu berada sekitar 35 kilometer dari Kota Ho Chi Minh, ibu kota Vietnam. Berbeda dengan museum pada umumnya, Museum Cu Chi Tunnels berbentuk hutan belantara. Hampir tidak ada bangunan. Yang tampak hanya pepohonan dan semak-semak.

 

Namun, pemandangan itu berubah ketika pemandu wisata menunjukkan peta lokasi wisata Cu Chi Tunnels. Benar-benar mirip kota bawah tanah. Tidak main-main, museum tersebut seluas 100 hektare sehingga untuk menyusuri seluruh kompleksnya, diperlukan waktu berhari-hari. 

 

SALAH satu daya tarik wisata di Vietnam dan Kamboja adalah museum-museumnya yang "mengerikan". Para turis akan dibuat bergidik saat memasuki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News