Berkurban, Menumbuhkan Rasa Cinta

Berkurban, Menumbuhkan Rasa Cinta
Berkurban, Menumbuhkan Rasa Cinta

jpnn.com - JAKARTA - Nabi Ibrahim A.S adalah penegak agama tauhid, nabi yang memiliki keikhlasan, kesabaran dan ketawakalan. Bahkan, Nabi Ibrahim ikhlas menyembelih anaknya sendiri, yakni Ismail, saat perintah itu datang dari Allah SWT.

Hal tersebut dikatakan KH Tengku Zulkarnain, saat menyampaikan khotbah Solat Idul Adha 1434 H, di Lapangan Parkir GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (15/10).

"Namun atas kehendak Allah SWT bukan kepala Ismail yang terpenggal melainkan seekor kambing Gibas yang sangat besar," kata KH Tengku Zulkarnain.

Atas kemuliaannya, Nabi Ibrahim A.S senantiasa disebut oleh umat Islam dalam setiap shalat bersama dengan Nabi Muhammad SAW.

Diingatkan khotib, alangkah celakanya jika ada orang Islam yang mengaku pengikut nabi Muhammad SAW, akan tetapi berlaku bakhil atas hartanya, dan tidak mau menyembelih hewan qurban atas nama keluarganya sekali dalam setahun.

Hari ini lanjutnya, banyak umat Islam yang mengaku miskin dan terkesan tidak mampu berqurban. Padahal mereka setiap hari berfoya-foya dengan uang mereka.

"Berfoya-foya adalah perbuatan yang dibenci Allah, bahkan tidak jarang mereka belanjakan pada hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Mereka menganggap remeh syariat berkurban di Hari Raya Idul Adha ini," ujar Tengku Zulkarnain.

Lebih lanjut khotib menyampaikan beberapa hasil yang akan dicapai dari ibadah qurban antara lain menumbuhkan rasa cinta sesama kaum muslimin, baik antara orang kaya kepada orang miskin maupun si miskin kepada orang kaya.

JAKARTA - Nabi Ibrahim A.S adalah penegak agama tauhid, nabi yang memiliki keikhlasan, kesabaran dan ketawakalan. Bahkan, Nabi Ibrahim ikhlas menyembelih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News