Bermain di Luar Negeri, Pemain Indonesia juga Punya Kualitas

Bermain di Luar Negeri, Pemain Indonesia juga Punya Kualitas
Saddil Ramdani. Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Bhayangkara FC hampir saja mendapatkan tanda tangan winger Persela Lamongan Saddil Ramdani. Tapi, hal itu urung terwujud. Sebab, pemain 20 tahun itu lebih memilih bermain di Liga Super Malaysia bersama Pahang FA.

Lantas, apa yang membuat Saddil menerima pinangan Pahang FA? Sampai akhirnya menolak tawaran juara Liga 1 2017. “

Sebenarnya saya dan pengurus (Persela) melepas Saddil cukup berat. Tapi kami lihat prospek yang lebih besar bagi Saddil untuk berkembang di sana (Malaysia),” kata pelatih Persela Aji Santoso.

Nah, prospek untuk berkembang itulah yang dirasakan oleh beberapa penggawa yang sudah merasakan kompetisi luar negeri. Sebut saja dua bek tengah handal Yanto Basna dan Ahmad Jufrianto.

Keduanya sudah membuktikan kualitasnya di kawasan ASEAN, Yanto di Thailand dan Jupe -sapaan Ahmad Jufrianto- di Malaysia, keduanya sudah diakui sebagai pemain yang bagus. Dua musim berturut-turut keduanya bermain di luar Indonesia.

Untuk Jupe malah dia dikontrak dua tahun oleh Kuala Lumpur FA,salah satu klub di kasta tertinggi Malaysia. Dikontrak sejak musim 2018 dan baru akan berakhir pada musim 2019.

"Jufrianto pemain bagus, karena itu kami mengontraknya selama dua tahun. Terbukti dia bisa menunjukkan kualitas dan nyaman tetap setia bermain bersama kami,'' jelas Sekertaris Umum Kuala Lumpur FA Nokman Mustaffa ketika dihubungi Jawa Pos.

Jika Jupe mengawali karirnya di luar negeri langsung berada di kasta tertinggi, hal berbeda justru dilakukan oleh Basna. Mantan pemain Sriwijaya FC itu harus mengawali karir di kasta kedua kompetisi terbaik di ASEAN itu di musim pertamanya. Yakni berkostum Khon Kaen FC.

Beberapa pemain memilih untuk berkarir di luar negeri, Malaysia yang paling diminati dengan pertimbangan persamaan kultur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News