Bermula Dari Gagasan Besar Soekarno

Bermula Dari Gagasan Besar Soekarno
Fahri Hamzah. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Konsep kawasan gedung parlemen yang ada sekarang sebetulnya berawal dari gagasan besar Presiden RI pertama Soekarno, tahun 1965. Ketika itu, Indonesia memutuskan keluar dari keanggotaan PBB, karena Malaysia yang sedang berseteru dengan Indonesia diangkat sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. Bung Karno pun memutuskan membuat organisasi PBB tandingan bernama Conference of New Emerging Forces (CONEFO).

Konferensi kekuatan negara-negara baru (CONEFO) yang digagas Soekarno itu, mendapat dukungan dari negara-negara non blok yang baru merdeka di Asia, Afrika, Amerika latin, dan beberapa negara Eropa. Markas besar CONEFO itu dibangun di Senayan, berupa gedung Nusantara, tempat MPR, DPR, dan DPD RI sekarang bersidang tiap tahun. Gedung ini akrab pula disebut sebagai gedung kura-kura.

Dengan gedung CONEFO itu, Soekarno ingin menggugah perhatian para pemimpin dunia agar tidak terbelah dua menjadi blok timur yang dipimpin Uni Soviet dan blok barat dipimpin Amerika Serikat. Gedung itu juga sebagai simbol protes atas ketidakadilan global yang dipertontonkan Amerika dan Soviet atas negara-negara berkembang dan baru merdeka.

Dengan gedung itu, kian mempertegas keinginan Soekarno untuk menyatukan negara-negara yang baru merdeka sebagai kekuatan baru yang harus diperhitungkan. Kekuatan yang tidak menghamba ke barat, tidak juga menyembah ke timur. Soekarno pun ingin membangun gedung CONEFO jauh lebih mewah daripada gedung PBB di New York. Bahkan konsep bangunannya harus berbeda dengan Capitol Hills di Washington.

Bila gedung-gedung parlemen di dunia membuat kubah dengan pilar besar di luar secara vertikal, maka gedung CONEFO yang digagas Soekarno membuat kubah dengan pilar di dalam.

Kubah itu adalah bentang sayap mencekung berwarna hijau dengan dua pilar yang menjulur panjang secara horisontal di dalam gedung dari timur ke barat. Itulah uniknya. Dan gedung ini sedianya akan digunakan sebagai penyelenggara perdana CONEFO pada 1966.

Adalah Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang banyak memberi penjelasan atas riwayat gedung bersejarah itu.

Ditemui di ruang kerjanya Kamis (20/8), ia kembali menyegarkan ingatan kolektif bangsa atas sejarah dan konsep kawasan komplek parlemen yang ada sekarang. Menurut Fahri, gedung hijau kura-kura itu, sudah saatnya dijadikan cagar budaya dan tidak lagi digunakan untuk perhelatan politik-ketatanegaraan.

JAKARTA - Konsep kawasan gedung parlemen yang ada sekarang sebetulnya berawal dari gagasan besar Presiden RI pertama Soekarno, tahun 1965. Ketika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News