Bersyahadat di Musala

Bersyahadat di Musala
Ketua Takmir Musholla At Taubah Kholiq Eko bersama dengan jemaahnya. Foto Irham Thoriq/Radar Malang/JPNN.com

”Mereka baru memeluk Islam sekitar setahun ini. Sebagian berikrar syahadat di Musholla At Taubah. Ada pula di musala lain di Dusun Jamuran,” ujar Kholiq.

Pemberian santunan itu merupakan bentuk apresiasi dari warga, terutama pengurus Musholla At Taubah kepada para mualaf. Dengan cara itu, Kholiq berharap, para mualaf itu merasa diperhatikan dan bisa menjaga akidahnya.

Menjaga akidah memang menjadi salah satu visi dari Musholla At Taubah.

”Tujuan kami mendirikan musala ini, salah satunya untuk itu,” kata dia.

Sebab, di Dusun Jamuran, jumlah warga muslimnya nyaris setara dengan warga nonmuslim. Selama ini hubungan keduanya memang harmonis. Tapi, untuk urusan akidah, Kholiq khawatir lingkungan juga bisa berpengaruh.

”Karena itu, untuk membentengi umat Islam di sini dari pengaruh luar, kami dirikan musala ini,” ungkap dia.

Berawal dari tanah wakaf milik salah seorang warga, Musholla At Taubah itu kemudian dibangun.

”Kami memanfaatkan dana urunan dari warga, juga donatur. Termasuk dari beberapa lembaga,” ujar dia.

Laporan pesantren di kampung minoritas kali ini datang dari Musholla At Taubah berdiri di tengah kondisi masyarakat Dusun Jamuran, Malang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News