Bertahan Demi Kepercayaan Selasa Kliwon

Ratusan Warga Belum Pindah ke Barak Desa

Bertahan Demi Kepercayaan Selasa Kliwon
Pengungsi di barak pengungsian. Foto: Dok/JP Photo
Menurut informasi yang didengarnya, sebagian masyarakat Wonokerto yang percaya, mereka akan kembali ke Wonokerto setelah Selasa Kliwon yang jatuh hari ini. Langkah ini, diyakini sebagai syarat jika ingin selamat dari bencana Merapi. Meski demikian, Widodo yang tak begitu mempercayai hal-hal demikian tetap menghargai warganya yang percaya akan hal itu.

Di Balai Desa Girikerto yang juga digunakan sebagai barak pengungsian warga Girikerto, jumlah warga yang kembali menempati tempat pengungsian di Girikerto belum menapai separuh dari jumlah pengungsi asal Girikerto secara keseluruhan. Dari 3.360 jumlah total pengungsi, hingga kemarin baru ada sekitar 1500 pengungsi yang sudah kembali ke barak tersebut, setelah sebelumnya mengungsi di barak-barak yang jaraknya lebih dari 20 km dari puncak Merapi.

Namun alasan separuh lebih warga yang belum kembali ke Girikerto ini tak bisa dipastikan apakah mereka juga berpegang teguh pada kepercayaan Selasa Kliwon atau tidak. Di desa ini masih ada lima dusun yang tak aman karena berada pada radius kurang dari 10 km dari puncak Merapi. Kelima dusun tersebut adalah Dusun Ngandong (radius 4 km), Nanggring (6 km), Klopo Sawit, Kemirikebo, dan Sukorejo. Sehingga warga asal kelima dusun tersebut masih harus mengungsi di radius aman yang berjarak lebih dari 10 km.

Untuk logistik di tempat-tempat pengungsian ini, masih menggantungkan pada persediaan logistik yang dimiliki seblum pindah tempat pengungsian. "Untungnya waktu harus pindah mengungsi, kami mengamankan logistik-logistik yang ada di sini. Jadi loistik itu bisa kami gunakan kembali sekarang," jelas Koordinator Pengungsi Desa Girikerto Sudibyo.

SLEMAN - Hingga hari keempat setelah dikuranginya radius rawan bencana Merapi, barak pengungsian di wilayah yang lebih dekat dengan Merapi dan sempat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News