Bertahan Demi Kepercayaan Selasa Kliwon

Ratusan Warga Belum Pindah ke Barak Desa

Bertahan Demi Kepercayaan Selasa Kliwon
Pengungsi di barak pengungsian. Foto: Dok/JP Photo
SLEMAN - Hingga hari keempat setelah dikuranginya radius rawan bencana Merapi, barak pengungsian di wilayah yang lebih dekat dengan Merapi dan sempat ditinggalkan pengungsi untuk mengungsi ke tempat yang lebih jauh ternyta belum terisi penuh. Masih banyak pengungsi yang bertahan di tempat pengungsian yang ditempati setelah pindah dari barak sebelumnya, paska letusan dahsyat Merapi 5 November lalu.

Beberapa diantaranya adalah barak Purwobinangun, Pakem, dan Barak Girikerto dan Wonokerto, Turi. Hingga kemarin, ketiga barak yang sudah difungsikan kembali setelah radius rawan dikurangi menjadi 10 kilometer dari puncak Merapi itu belum penuh. Tak tampak keramaian dan kebisingan di tiga barak tersebut. Padahal, sebelumnya barak itu digunakan oleh ribuan penduduk asal dusun-dusun yang terletak di 'atas' barak dan hanya berjarak sekitar 4 ? 8 km dari puncak Merapi.

Menurut keterangan Sekretaris Desa Wonokerto Widodo, hingga kemarin warga Wonokerto dari delapan dusun yang masuk radius bahaya, yang mulai kembali mengungsi di Balai Desa Wonokerto baru sekitar 950 orang. Padahal, jumlah keseluruhan warga yang mengungsi ada sekitar 2500 orang. Dengan demikian, sekitar 1600 warga masih menempati beberapa titik pengungsian yang dihuni sejak 5 November. Diantaranya di Stadion Maguwoharjo, Kampus UNY, maupun GOR Pangukan.

"Kalau menurut alasan yang saya dengar, mereka masih menunggu hari pasaran kliwon untuk kembali ke sini. Saya juga tak tahu persis mengenai kepercayaan tersebut," ungkap Widodo di Balai Desa Wonokerto, kemarin (22/11). Kepercayaan sebagian warganya ini, kata dia, menyebabkan mereka belum mau kembali ke Barak Wonokerto. Padahal, barak ini letaknya lebih dekat dengan rumah para pengungsi.

SLEMAN - Hingga hari keempat setelah dikuranginya radius rawan bencana Merapi, barak pengungsian di wilayah yang lebih dekat dengan Merapi dan sempat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News