Bertandang ke Madiun, Mentan SYL Kawal Andalan Ekspor Baru Indonesia

Bertandang ke Madiun, Mentan SYL Kawal Andalan Ekspor Baru Indonesia
Mentan SYL melihat industri pengolahan porang di Madiun. Foto: Kementan

jpnn.com, MADIUN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus menggairahkan industri pengolahan porang guna menjamin kesejahteraan petani dan menambah nilai ekspor pertanian sebagai sektor andalan pertumbuhan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, Mentan SYL kembali mengunjugi industri pengolahan porang di Madiun, Jumat (13/8) untuk mempersiapkan peresmian yang akan dilakukan Presiden Jokowi.

"Saya bersama Bupati Madiun dan jajaran eselon 1 Kementan dan stakeholder yang lain, hari ini datang ke industri porang di Madiun untuk persiapan kehadiran Bapak Presiden untuk melakukan peresmian industri dan sekaligus peletakan batu pertama untuk industri lanjutan, industri beras porang," demikian dikatakan Mentan SYL pada kunjungan tersebut bersama Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro.

SYL menegaskan porang menjadi komoditas pilihan Presiden Jokowi untuk menjadi komoditas andalan baru di Indonesia khususnya dalam rangka membuat alur ekspor yang lebih beragam dan lebih optimal keseluruh manca negara yang ada.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha terus memperbaiki budi daya porang yang lebih maju hingga proses pasca panen, pengumpulan dan bagaimana membawanya masuk ke industri dan bagaimana industri membuat nilai tambah yang banyak dan kemudian melakukan eksportasi ke negara negara tertentu.

"Porang menjadi komoditi negara tropis spesifiknya Indonesia memiliki kemampuan itu dan Bapak Presiden mau melihat. Juga kita berharap sesuai perintah Bapak Presiden, kita makan tidak hanya beras, boleh kenyang dengan berbagai aneka ragam komoditi yang kita miliki. Itulah khas pak Jokowi yang akan hadir pada saatnya nanti," jelasnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan Kementan menjadikan porang sebagai mahkota, masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), disamping sarang burung walet dan lainnya.

Nilai ekspor porang pada tahun 2020 sebesar Rp 923,6 Milyar dengan negara tujuan China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Jepang, dan beberapa negara lainya. Jenis yang diekspor dalam bentuk chip dan tepung dan untuk melindungi plasma nutfah, tidak diperkenankan ekspor benih dan umbi.

Mentan SYL kembali mengunjugi industri pengolahan porang di Madiun, Jumat (13/8) untuk mempersiapkan peresmian yang akan dilakukan Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News