Besok, Kajian Opsi BBM Tuntas
Kamis, 16 Februari 2012 – 09:22 WIB

Besok, Kajian Opsi BBM Tuntas
JAKARTA - Teka-teki mengenai opsi saja yang akan disampaikan pemerintah ke Komisi VII terkait rencana pembatasan atau kenaikan harga BBM akan segera terjawab. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo mengatakan, pemerintah sudah meminta kepada 3 perguruan tinggi (PT) yang digandeng untuk segera menyelesaikan kajian opsi BBM agar segera bisa dibahas dengan DPR. "Tanggal 17 Februari, "kajian sudah tuntas. Sebenarnya, tahun lalu, pemerintah juga sudah melakukan hal serupa. Ketika itu, pemerintah menggandeng 3 PT, yakni UI, ITB, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan ketua tim Ekonom UGM Anggito Abimanyu, sebagai persiapan pembatasan BBM mulai 1 April 2011. Namun, kebijakan tersebut tidak jadi dilakukan karena tidak mendapat persetujuan dari DPR.
Hari itu juga akan kami bahas di internal dengan menteri ESDM," ujarnya kepada Jawa Pos. Sebagaimana diketahui, awal Februari ini pemerintah kembali menggandeng 3 PT, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Padjajaran (Unpad), untuk mengkaji dan memberikan masukan opsi mana yang terbaik dalam penentuan kebijakan BBM.
Menurut Evita, kajian oleh akademisi perlu dilakukan mengingat banyaknya opsi yang berkembang dalam pembahasan rencana pembatasan BBM dengan DPR. "Dari sekian banyak opsi itu, harus dipilih yang tidak memberatkan masyarakat, tapi juga tidak memberatkan negara dalam subsidi BBM," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Teka-teki mengenai opsi saja yang akan disampaikan pemerintah ke Komisi VII terkait rencana pembatasan atau kenaikan harga BBM akan segera
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton