BFC Juara, Suporter dan Pemain tak Ada yang Percaya

BFC Juara, Suporter dan Pemain tak Ada yang Percaya
Skuat Bhayangkara FC. Foto: Jawa Pos

Klaim Bhayangkara FC saat itu, Sissoko harusnya tidak boleh tampil melawan Bhayangkara karena gelandang Mitra Kukar tersebut sedang menjalani hukuman dua pertandingan atas kartu merah yang dia dapatkan pada laga melawan Borneo FC (23/10). Hukuman Sissoko ini sesuai dengan surat putusan Komdis bernomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/201 pada 28 Oktober.

Anehnya protes itu tak dilakukan sebelum pertandingan digelar atau saat ada match coordination meeting. Namun, setelah laga, barulah Bhayangkara FC memprotesnya, dan mempertanyakan masalah mainnya Sissoko ke Komdis. Padahal, dalam nota larangan bermain PT LIB, sudah jelas Sissoko tak disanksi dan tidak dilarang bermain dalam laga 3 melawan Bhayangkara.

Belakangan, protes Bhayangkara itu dipenuhi oleh Komdis PSSI. Alhasil, skor yang sudah berakhir 1-1 diubah menjadi Mitra Kukar kalah 0-3. Tentu saja, ini kondisi yang lucu dan tidak adil, karena apapun hasil pertandingan, harusnya bukan memberikan kemenangan cuma-cuma kepada Bhayangkara, tapi menghukum pengurangan poin terhadap Mitra Kukar yang bersalah, seperti yang terjadi di liga-liga Eropa.

Dengan putusan meraih tiga poin itu, maka otomatis Bhayangkara meraih 65 poin dan kembali ke puncak klasemen. Itu sama dengan yang dimiliki Bali United, tapi Bhayangkara unggul head to head atas klub asal Pulau Dewata tersebut.

Cuitan Hamka Hamzah langsung menjadi viral. "Wow, lalu duel PSM VS BALI kalian anggap apa PT LIB? uji coba?.... Bahkan kami dengan Bali memperlihatkan pertandingan yang begitu ngotot untuk mengejar gelar juara," kata Hamka.

Raihan poin tersebut, membuat Bhayangkara FC tinggal mencari satu kemenangan, agar tak bisa disalip lagi oleh Bali United.

Kontroversi pun berlanjut, saat Bhayangkara FC dijamu Madura United dalam laga usiran tanpa penonton di Stadion Gelora Bangkalan, Madura.

Bhayangkara yang bermain dengan kasar, tak diganjar dengan sanksi berat oleh wasit. Praktis ini membuat emosi pemain Madura United terpancing sampai akhirnya ada tragedi Pieter Odemwinge menendang Indra Kahfi dan langsung dikartu merah. Emosi pemain Madura semakin tak bisa dikontrol, sampai akhirnya Fandi Eko Utomo dikartu merah.

Bhayangkara FC menjadi juara, belum ada satupun pemain dan suporter yang percaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News