BI Cegah Pelaku Pasar Forex Nakal

Saat ini, pasar keuangan di Indonesia dinilai masih dangkal. Volume transaksi valuta asing (valas) di Indonesia hanya USD 5 miliar per hari. Angka tersebut hanya setengah dari transaksi valas di Malaysia dan Thailand. Apalagi jika dibandingkan dengan transaksi valas Singapura yang mencapai USD 230 miliar per hari.
"Indonesia FEMC sekarang fokus untuk tingkatkan transaksi forex. Karena yang paling strategis untuk peningkatan perekonomian," ungkap Chairman Indonesia FEMC Panji Irawan.
Head of Treasury PT Bank Central Asia Tbk Branko Windoe menilai kondisi likuiditas valas antarbank saat ini sudah seimbang. Hal itu terlihat dari nilai tukar rupiah yang cenderung bertahan di kisaran Rp 11.400 hingga Rp 11.600 per USD.
Dengan demikian gejolak di pasar valas tidak begitu besar. "Kalau ada gejolak besar baik ke atas atau ke bawah, artinya ada yang tidak seimbang. Kondisi itu yang kami antisipasi," ujarnya. (gal/sof)
JAKARTA - Pendalaman pasar keuangan yang digagas Bank Indonesia tak lantas bebas dari risiko pemain pasar valuta asing (foreign exchange/forex) nakal.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Gagalkan Distribusi Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 2 Miliar, Ini Kronologinya
- Mantapkan Langkah Menuju IACS, BKI Gelar Sidang Komite Teknik Bersama Stakeholders
- Watsons 5.5 Ultimate Sale, Diskon 70% Hingga Ekstra Voucer
- Holding BUMN Danareksa Dorong TPK Batu Ampar Menjadi Hub Regional
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- GPFE 2025 Fasilitasi Kolaborasi Pemerintah dan Penyedia Produk Ber-TKDN