BI Dorong Pemerintah Segera Naikkan Tarif Listrik dan Elpiji

jpnn.com - JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia.
Pasalnya, sebagian pendapatan masyarakat habis untuk komoditas volatile.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara memprediksi, peran volatile foods dalam indeks harga konsumen tiga bulan ke depan dominan.
Sebab, konsumsi masyarakat pada akhir tahun biasanya meningkat.
Karena itu, BI mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Hal itu berguna untuk mengurangi tekanan inflasi dan menekan impor yang mengurangi cadangan devisa.
’’Untuk tahun ini, dengan perlahan-lahan dikeprasnya impor, cadangan devisa kembali naik seratus persen menjadi USD 113 miliar,’’ katanya di Jakarta kemarin (3/10).
Untuk memantau harga pangan, BI berencana membuat sistem informasi harga pasar di seluruh Indonesia. Sistem tersebut segera diintegrasikan ke daerah.
JAKARTA - Inflasi yang berasal dari harga komoditas rawan gejolak (volatile foods) menjadi perhatian serius Bank Indonesia. Pasalnya, sebagian pendapatan
- Holding BUMN Danareksa Dorong TPK Batu Ampar Menjadi Hub Regional
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- GPFE 2025 Fasilitasi Kolaborasi Pemerintah dan Penyedia Produk Ber-TKDN
- Harga Emas Antam Hari Ini 5 Mei Naik Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Deretan Perusahaan Ini Raih Penghargaan Top Corporate Social Responsibility of The Year 2025
- Sempat Turun, Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Stabil, Cek nih Daftarnya