BI Nyaman Jika Rupiah 9.100 per USD

BI Nyaman Jika Rupiah 9.100 per USD
Pjs Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Foto : M Ramli/JAWA POS
JAKARTA - Derasnya aliran dana asing yang masuk ke sistem keuangan Indonesia membuat nilai tukar Rupiah terus menguat. Meski demikian, penguatan itu tertahan oleh kebijakan moneter bank sentral. Pjs Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan, naiknya suplai valuta asing atau dolar AS (USD) memang mendorong penguatan nilai tukar Rupiah secara signifikan yang bisa menciptakan volatilitas tinggi nilai tukar.

"Karena itu, kita jaga agar tidak menimbulkan instabilitas sistem keuangan," ujarnya di DPR, Rabu (21/7). Darmin mengakui, BI mendesain kebijakan moneter untuk menjaga nilai tukar agar stabil. Lalu, di level berapakah nilai tukar Rupiah yang menurut BI nyaman bagi perekononian? "Kurs fundamental yang cocok dengan perekonomian kita adalah 9.100 hingga 9.150 (per USD)," sebutnya.              

           

Rupanya, kebijakan moneter BI cukup ampuh untuk meredam penguatan signifikan nilai tukar, karena itu, saat ini nilai tukar Rupiah cukup stabil berada di level 9.000 ? 9.100 per USD. "Jika BI tidak masuk ke pasar (intervensi, Red), sebetulnya Rupiah kita jauh lebih kuat dari saat ini," katanya. Darmin memang tidak menyebut berapa besar dana yang digunakan oleh BI untuk melakukan operasi moneter guna menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

Namun, sebelumnya, Kepala Biro Humas BI Difi Johansyah mengakui, posisi operasi moneter selama awal Juli ini naik sehingga mengalami net ekspansi. "Posisi instrumen moneter turun dari Rp 363,23 triliun menjadi Rp 350,64 triliun," ujarnya. Artinya, selama awal Juli ini saja, BI sudah menggelontorkan dana sekitar Rp 13 triliun ke sistem keuangan untuk meredam volatilitas Rupiah.

JAKARTA - Derasnya aliran dana asing yang masuk ke sistem keuangan Indonesia membuat nilai tukar Rupiah terus menguat. Meski demikian, penguatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News