BI Prediksi Pertumbuhan Kredit Sulit Double Digit
Penurunan bunga kredit yang lebih pelan itu terjadi karena bank sedang melakukan konsolidasi.
’’Mereka (perbankan, Red) masih berhati-hati dan bersiap-siap menunggu keputusan OJK. Apakah relaksasi restrukturisasi kredit satu pilar akan dilanjutkan atau tidak? Soalnya, kalau tidak dilanjutkan, mereka (perbankan) juga bisa kena dampaknya,’’ terang Agus.
OJK memang masih mengkaji perpanjangan relaksasi restrukturisasi kredit satu pilar yang tenggat waktunya berakhir pada 24 Agustus 2017.
Hingga Juni lalu, pertumbuhan kredit mencapai 7,6 persen (yoy).
Agus mengakui, pertumbuhan kredit belum menggembirakan karena masih single-digit.
Meski demikian, mantan Dirut Bank Mandiri tersebut meyakini bahwa pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai double-digit.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menilai perbankan masih gencar melakukan restrukturisasi dan penekanan biaya operasional.
Kredit macet diatasi dengan hapus buku (write off). Namun, penagihan tetap dilakukan.
Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki proyeksi berbeda tentang pertumbuhan kredit perbakan pada tahun ini.
- Pembiayaan Kredit UMKM Bank DKI Tembus Rp 5,2 Triliun di Kuartal 1 2024
- Gerindra Apresiasi Kinerja Bank Mandiri pada Kuartal Pertama 2024
- Edukasi Investasi, Bibit.Id Jelaskan 3 Alasan Beli Sukuk Seri ST012
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Tingkatkan Literasi Digital Keuangan, Bank Jago Lakukan Berbagai Inovasi dan Kolaborasi
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya