BI Rate Naik, Bunga Kredit Diprediksi Naik

BI Rate Naik, Bunga Kredit Diprediksi Naik
BI Rate Naik, Bunga Kredit Diprediksi Naik

Karena itu, jelasnya, langkah BI menaikkan BI rate dari sudut pandang pengusaha adalah salah. Sebab, kendati inflasi dapat ditekan dan rupiah diharapkan menguat, namun di satu sisi nilai antara ekspor dengan impor akan cukup timpang. Penyebabnya, masyarakat akan semakin ketergantungan pada impor lantaran harganya yang murah.

Direktur Utama PT Mega Central Finance (MCF) Wiwie Kurnia mengamini pendapat Suryadi. Menurutnya, pendapatan perusahaan pembiayaan sangat tertekan akibat era suku bunga yang tinggi.

“BI rate di posisi 7,25 persen kemarin saja, bank sudah naikkan suku bunganya. Sementara, kita belum menyesuaikan dengan suku bunga acuan BI,” katanya.

Ia menjelaskan, sudah dari tiga bulan lalu perbankan menaikkan suku bunga pinjamannya untuk multifinance sebesar 1-1,5 persen. Sedangkan sumber pendanaan Mega Central Finance semuanya berasal dari perbankan.

"Ini masih ada gap. Dampaknya pertumbuhannya agak sedikit terhambat," ujarnya.

Wiwie mengatakan, laba perusahaan tahun ini pasti turun seperti yang terefleksi pada pertumbuhannya. “Kenaikan profit yang biasanya naik minimal 15 persen, tahun ini mungkin dibanding tahun lalu turun sedikit," ujar dia.

Meskipun, bank sentral menaikkan suku bunga acuannya, ia tetap berharap laba tahun ini sama dengan tahun lalu. Namun ia tetap berharap laba dapat tumbuh 10 persen. EGA/SSL


LANGKAH Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya (BI rate), dinilai akan memicu kenaikan suku bunga kredit perbankan. Ini akan berdampak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News