Biar Om Yon Bisa Melepas Rindu dengan Om Tonny

Oleh: Bens Leo

Biar Om Yon Bisa Melepas Rindu dengan Om Tonny
Suasana di rumah duka almarhum Yon Koeswoyo, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (5/1). Foto: Mesya/jpnn

Pada show terakhir di Kediri, Yon menyanyi dengan durasi dua jam. Sebanyak 25 lagu hit Koes Plus/Koes Bersaudara dia bawakan di depan sekitar 2.000 penonton fanatiknya.

Tentang nama Koes Plus ”Pembaharuan”, Sonny mengatakan, nama itu lahir dari gagasan Harry Tjahjono.

Harry yang novelis banyak bergaul dengan keluarga Koeswoyo sejak John, Tonny, Nomo, Yon, dan Yok dari Koes Brothers (nama sebelum Koes Bersaudara) berkumpul di kompleks Koes Bersaudara, Jalan Haji Nawi, Cipete, Jakarta.

”Mas Harry Tjahjono ingin mengingatkan banyak orang bahwa Om Yon melanjutkan peran Koes Plus di industri musik Indonesia ini ditata dengan penuh perjuangan,” kata Sonny.

Masa Depan Koes Plus

Jika salah satu karakter kuat dari Koes Plus adalah warna suara Yon Koeswoyo, lalu bagaimana kelanjutan Koes Plus setelah Yon wafat?

Menurut hemat saya, kita boleh berharap dari Kenas Koeswoyo yang masih belia. Kenas relatif masih mudah ”dibentuk” dibanding David atau Damon Koeswoyo yang sudah memiliki dunia sendiri di panggung maupun rekaman.

Keluarga besar Koeswoyo memutuskan untuk memakamkan Yon pagi ini. ”Karena kami ingin Om Yon bisa diantar putranya, David, yang saat ini sedang berada di Raja Ampat, Papua, untuk kegiatan musiknya. Kami memutuskan Om Yon dimakamkan satu liang lahad dengan Om Tonny di TPU Tanah Kusir. Biar mereka bisa melepas rindu,” ujar Chicha Koeswoyo dengan mata berkaca-kaca.

Yon Koeswoyo menciptakan banyak hit untuk Koes Plus, di antaranya Bunga di Tepi Jalan, Terlambat, Hatiku Beku, dan Hidup yang Sepi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News