Biar Om Yon Bisa Melepas Rindu dengan Om Tonny

Oleh: Bens Leo

Biar Om Yon Bisa Melepas Rindu dengan Om Tonny
Suasana di rumah duka almarhum Yon Koeswoyo, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (5/1). Foto: Mesya/jpnn

Yang menarik disimak adalah karakter Koes Bersaudara dan Koes Plus yang ternyata tercipta dari duet legendaris Yon dan Yok.

Tapi, harus diakui, Yon-lah yang lebih memiliki vokal jernih, range vokal lebar, dengan warna suara yang lembut dan mendayu-dayu.

Dalam teori musik, apabila seorang pencipta lagu mampu membawakan lagu ciptaannya sendiri melalui kepiawaiannya menyanyi, dia akan punya potensi jadi hitsmaker.

Dan Yon beruntung, dia menjadi vokalis utama band kreatif bernama Koes Bersaudara dan Koes Plus itu hingga akhir hayatnya.

Fenomena yang menarik dari sejarah Koes Bersaudara dan Koes Plus adalah tekad Yon untuk melanggengkan dinasti Koeswoyo sebagai ”dinasti musisi”.

Caranya, dengan terus melanjutkan kiprah Koes Bersaudara-Koes Plus, baik di panggung maupun dapur rekaman.

Tatkala Nomo mengundurkan diri dari Koes Bersaudara serta digantikan Murry, lalu Koes Bersaudara resmi berganti nama menjadi Koes Plus, Yon memilih tetap bertahan bersama Tonny dan berduet dengan adiknya, Yok.

Tapi, tatkala Yok mulai memilih bersolo karir dengan mencipta lagu-lagu berspirit perjuangan, Yon memilih melanjutkan kiprah Koes Plus bersama Sonny (bas), Seno (drum), serta Danang dan Wahyu (bergantian, main keyboard dan gitar melodi).

Yon Koeswoyo menciptakan banyak hit untuk Koes Plus, di antaranya Bunga di Tepi Jalan, Terlambat, Hatiku Beku, dan Hidup yang Sepi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News