Biarawati Australia Kembali Hadapi Deportasi di Filipina

Suster Patricia membantah tuduhan itu dan bertemu dengan pengacaranya pada hari Kamis (30/8/2018) dan diperkirakan akan mengajukan banding lagi awal pekan depan.
Ia masih bisa mengajukan banding atas keputusan di hadapan Departemen Kehakiman, kantor Presiden atau pengadilan.

Menjadi perhatian
Suster Patricia telah lama menjadi vokal tentang hak pekerja, petani, dan pelajar di Filipina.
Misi "pencarian fakta" ke pulau Mindanao, yang masih dalam keadaan darurat militer, di selatan Filipina-lah yang menarik perhatian Suster Pat.
Duterte secara pribadi memerintahkan ia untuk diselidiki atas "kegiatan politik ilegal", dan pergi mencela ia di depan publik dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi.
Ia menuduhnya memperlakukan "Filipina seperti kasur untuk menyeka kaki Anda" dan mengatakan kepadanya untuk tidak "menghina kami setiap kali Anda membuka mulut".
"Masih mengherankan saya bahwa saya bahkan menjadi perhatiannya," katanya.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina