Biaya Iklan Apple Watch Rp 494 Miliar

jpnn.com - JAKARTA – Apple tidak mau jam pintarnya gagal di pasaran. Oleh sebab itu, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, Amerika Serikat (AS) tersebut menggelontorkan banyak uang untuk beriklan. Menurut Cult of Mac, Apple telah mengeluarkan USD 38 juta atau Rp 494 miliar untuk memperkenalkan Apple Watch.
Ongkos itu dikeluarkan sejak 9 Maret hingga hari ini. Apple makin agresif beriklan setelah jadwal rilis jam tangan pintar itu makin dekat. Dana tersebut habis untuk beriklan di televisi Amerika dan kampanye digital lainnya.
Biaya itu mendekati ongkos iklan iPhone 6 dan iPhone 6 plus selama lima bulan yang menembus USD 42 juta atau Rp 546 miliar. Jika melihat angka kasar itu, belanja iklan Apple Watch lebih mahal daripada iPhone. Bisa jadi, itu karena belum semua orang aware dengan keberadaan Apple Watch.
Perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu keluar banyak uang karena tidak mau tanggung-tanggung dalam beriklan. Disebutkan kalau uang tersedot untuk membayar slot di jam primetime. Seperti saat turnamen basket. Selain itu, iklan Apple Watch juga nongol di serial TV favorit seperti The Walking Dead dan ajang pencarian bakat The Voice.
Apple Watch sendiri di berbagai negara sudah bisa dipesan pada hari ini, Jumat (10/4). Beberapa produk demo juga sudah tersedia di Apple Store. Jam tangan itu mulai didistribusikan pada 24 April nanti. Namun, belum ada kejelasan kapan jam pintar itu masuk Indonesia. (jon/mas)
JAKARTA – Apple tidak mau jam pintarnya gagal di pasaran. Oleh sebab itu, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, Amerika Serikat (AS) tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan