Biaya Logistik di Indonesia Tergolong Tinggi, Lalamove Memperkuat Digitalisasi dan Memberi Solusi
Dalam waktu dekat, lanjut Andi, Lalamove akan kembali melakukan ekspansi kota baru agar dapat mencakup seluruh provinsi di pulau Jawa. "Tentu akan makin banyak bisnis dan UKM yang bisa terbantu dengan kehadiran Lalamove,” terang Andi.
Lalamove percaya bahwa digitalisasi menjadi salah satu solusi turunkan biaya logistik pengiriman antarkota.
Integrasi antara teknologi dengan logistik menjadi sangat penting dalam mengefisiensikan biaya logistik lebih rendah bagi pelaku usaha.
Sebagian besar proses pengiriman antarkota yang menggunakan truk dilakukan secara manual.
Saat ini, ujar Andi, sekitar 80 persen armada truk di Indonesia dioperasikan operator yang belum tersentuh teknologi. Banyak kegiatan perencanaan, pemantauan dan pembayaran masih ditangani secara manual.
"Teknologi Lalamove mampu memudahkan pebisnis untuk mengefisiensikan operasional melalui fitur live tracking GPS, tanda tangan digital dan juga akses laporan pengiriman hanya dengan satu akun bisnis yang dapat diakses lebih dari satu operator," terangnya.
Selain itu, pengiriman layanan instan antarkota Lalamove dapat mengirim barang hingga 5 ton. (esy/jpnn)
Biaya logistik di Indonesia tergolong tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Lalamove memperkuat digitalisasi sebagai solusinya
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad
- UPN Veteran Jatim Komitmen Mendukung Digitalisasi di Desa
- Puncak Libur Lebaran, KALOG Express Layani 3.186 Ton Pengiriman Barang
- ID Food Akan Tingkatkan Akses Perempuan di Sektor Pertanian & Pangan Lewat Digitalisasi
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas Gudang Berikat
- Ketua MPR Bamsoet Dorong Pemerintah Segera Atasi Tingginya Harga Avtur di Indonesia
- Kemitraan Unik Octa untuk Ramadan Tahun Lalu, Sesuatu yang Harus Dipupuk