Biaya Pelabuhan Sampit Terlalu Tinggi

Biaya Pelabuhan Sampit Terlalu Tinggi
Biaya Pelabuhan Sampit Terlalu Tinggi

“Untuk menjalankan kebijakan impor pangan, khususnya beras itu tidak mudah. Apalagi kondisi pelabuhan sampit yang belum mampu untuk kapasitas kapal dengan muatan sekitar 20 ribu ton,” kata Kepala Bulog Subdivre Sampit, Khozin, beberapa waktu lalu.

Menurut Khozin, kapasitas pelabuhan sampit saat ini hanya mampu untuk kapal dengan muatan maksimal 2.000 ton, sementara apabila impor beras, minimal menggunakan kapal pengangkut 20.000 ton. Untuk mengimpor beras, Pemkab Kotim perlu meningkatkan pembangunan di Pelabuhan Sampit.

Untuk diketahui, Pelabuhan Sampit berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP.16A/RP.1.16/ P.III-977 tanggal 10 April 1997 statusnya adalah Pelabuhan Induk dengan kelas pelabuhan II yang membawahi 3 (tiga) Pelabuhan Kawasan, yaitu: Pelabuhan Kuala Pembuang, Samuda dan Pagatan-Mendawai.

Sejalan dengan penunjukan Kotim sebagai salah satu pilot project pembangunan dan Daerah Tingkat II Otonom se-Indonesia, maka Pelabuhan Sampit telah dipilih untuk diproyeksikan sebagai Pelabuhan Utama di Kalimantan Tengah. (rm-45/fuz/jpnn)

SAMPIT – Para pengusaha rotan di Kabupaten Kotawaringin Timur lebih memilih Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk melakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News