Bibi di Tengah Badai Kontroversi dan Korupsi

Bibi di Tengah Badai Kontroversi dan Korupsi
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Foto: Middle East Eye

Hadiah-hadiah itu berasal dari produser film Hollywood kelahiran Israel, Arnon Milchan, dan pengusaha Australia James Packer. Sebagai gantinya, Netanyahu membantu melobi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry agar memberikan visa selama 10 tahun kepada Milchan.

Lobi itu tentu saja sukses. Packer di sisi lain meminta status sebagai penduduk permanen Israel serta membantunya terkait dengan pajak.

Kasus kedua yang akan membuat ketua Likud, partai berideologi tengah-kanan, itu kian terpojok adalah perjanjian rahasianya dengan Arnon Mozes, pemilik grup media Yedioth Ahronoth. Mozes yang kerap mengkritik pemerintah bertemu dengan Netanyahu pada akhir 2014 dan awal 2015.

Pertemuan itu sebenarnya sangat rahasia dan dirancang sedemikian rupa. Namun, ternyata Harow merekam setiap detiknya yang bisa menjadi barang bukti untuk memberatkan Netanyahu.

Para kritikus menilai, dalam kasus yang disebut sebagai Case 2000 itu, Netanyahu tak belajar dari Skandal Watergate yang akhirnya melengserkan mantan Presiden AS Richard Nixon.

Harow disebut telah menyerahkan berbagai informasi pada polisi terkait dua penyelidikan itu. Kendati demikian, Netanyahu, tampaknya, tak bakal kehilangan jabatan.

’’Berdasar hukum, PM tidak harus mundur jika dia jadi tersangka. Jadi, mari menunggu dan lihat yang terjadi nanti,’’ ujar Menteri Kehakiman Israel Ayeled Shaked.

Namun, bukan berarti kepemimpinannya bakal mulus. Sebab, selain skandal yang membelitnya, dia harus menyelesaikan ulah keluarganya.

Di jalanan Israel, kerap ada tanda yang menunjukkan lokasi pernikahan. Sepekan lalu, entah siapa, membuat tanda serupa di Kota Lod yang menunjukkan

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News