Bidik Pasar Luar Negeri, Peruri Jadikan Palestina Pintu Masuk
jpnn.com - JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) membidik Palestina sebagai pintu masuk penetrasi pasar ke luar negeri. Nantinya, Peruri berharap juga bisa menyasar negara tetangga Palestina.
Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan, kalau sudah terealisasi, tetangga Paletsnina seperti Yordania juga bisa disasar. Oleh karena itu, Peruri ingin hadir di satu wilayah dulu.
Apalagi duta besar Palestina di Indonesia menyatakan minatnya untuk memesan paspor dari Peruri.
“Duta besarnya sudah berkunjung, ada perwakilan dari deputi menteri dalam negeri Palestina. Jadi kalau di Palestina paspor itu juga difungsikan sebagai KTP penduduk mereka. Saat KTT OKI dibicarakan lebih lanjut. Ini buat kita sebagai commercial based,” ujar Prasetio.
Selain Palestina, lanjut Prasetio, Peruri sedang menjajaki kerja sama pencetakan uang pesanan Papua Nugini.
“Saat ini sedang tender. Jika Peruri memenangkannya, maka mendapat pesanan pencetakan uang logam, buku paspor, dan perangko untuk Papua Nugini. Jumlah masing-masing produk tentu masih dinegosiasikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Peruri sudah dipercaya mencetak uang kertas dan logam untuk Nepal dan dikembangkan ke produk lainnya seperti buku paspor dan pita cukai. Nepal sebagai pintu masuk Peruri untuk masuk ke negara sekitarnya seperti Sri Lanka dan Bhutan.
Pada 2015, Peruri memenangi tender mencetak perangko Filipina. Perangko yang dicetak di Indonesia itu bertema Philippine Fruits yang diterbitkan oleh Philippines Postal Corporation.
JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) membidik Palestina sebagai pintu masuk penetrasi pasar ke luar negeri. Nantinya,
- Sinergi TikTok Shop & Tokopedia Diyakini Turut Percepat UMKM Go Digital
- Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Catatkan Transaksi Potensial Rp 276 Miliar
- Hadir di Jakarta, Mitraruma Tawarkan Kitchen Set dan Kabinet Premium
- Megabuild dan Keramika Indonesia 2024 Dorong Inovasi Industri Bahan Bangunan
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu Per Gram, Jadi Sebegini
- Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk