Biduan Dituntut 3 Tahun Penjara, Denda Rp 800 Juta

jpnn.com - SIMALUNGUN – Nur Sri Hanum (34), seorang biduan keyboard yang kedapatan menyimpan sabu, perkaranya telah disidangkan di Pengadilan Negeri Simalungun, Sumut.
Dia langsung tertunduk lesu ketika Jaksa Penuntut Umum (JPU) Novaratna menuntutnya 3 tahun penjara dan denda Rp 800 juta atau subsider 3 bulan penjara, sesuai undang-undang nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.
“Terdakwa Nur terbukti menyimpan satu paket sabu sebesar 0,35 gram di rumahnya di Emplasmen Sidamanik, Kecamatan Sidamanik,” ujar Novaratna membacakan tuntutan di Pengadilan Negeri Simalungun, Kamis (12/5).
Nur ditangkap petugas Polres Simalungun pada Jumat (9/10/2015) sekira pukul 16.30 di rumahnya. Petugas mengamankan seperangkat alat pengisap sabu (bong, red) dan sabu seberat 0,35 gram.
Lanjut Novaratna, yang memberatkan terdakwa adalah tidak mendukung program pemerintah dalam hal pemberantasan narkoba.
Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesal serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Terdakwa Nur, kepada hakim memohon agar mengurangi vonis dari tuntutan jaksa. Terdakwa memohon keringanan hukuman, karena masih punya tanggungan anak yang masih sekolah.
Setelah pembacaan tuntutan dan mendengarkan permohonan terdakwa, majelis hakim mengakhiri sidang dan melanjutkannya minggu depan. (mag-01/osi/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur