Bima Arya Anggap Realitas Tidak Mungkin Melanjutkan Isu Penundaan Pemilu

Bima Arya Anggap Realitas Tidak Mungkin Melanjutkan Isu Penundaan Pemilu
Politikus PAN sekaligus Wali Kota Bogor Bima Arya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto menyebut pintu penundaan Pemilu 2024 sudah tertutup ketika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melarang menteri di kabinet Indonesia Maju berbicara tentang isu tersebut.

"Artinya, ya, pintu itu memang sudah tertutup, ya. Realitas politiknya tak memungkinkan," kata Bima Arya ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4).

Wali kota Bogor itu menyadari Ketum PAN Zulkifli Hasan pernah memikirkan usulan penundaan Pemilu 2024 yang digulirkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.

Namun, kata dia, Zulhas sapaan Zulkifli Hasan, bersikap realistis. Terlebih lagi, para legislator di DPR tak memberi respons positif terhadap isu penundaan pemilu.

"Ketum PAN sudah menyampaikan bahkan bberapa waktu lalu bahwa walaupun ada usulan, tetapi realitas politiknya tidak memungkinkan karena tidak mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen," beber dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan para pembantunya di kabinet tidak membahas isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan pemimpin Indonesia.

“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, urusan perpanjangan,” kata Jokowi dalam akun Sekretariat Presiden di YouTube, Rabu.

Kepala negara memerintahkan para menterinya tidak membuat gaduh narasi perpolitikan. Dia juga meminta para pembantunya menyelesaikan masalah kenaikan berbagai kebutuhan pokok.

Bima Arya merasa langkah mewujudkan penundaan pemilu sudah tertutup. Ketum PAN Zulkifli Hasan juga punya pandangan yang sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News