BIN Bakal Dipanggil Terkait Percakapan SBY-Ma'ruf

BIN Bakal Dipanggil Terkait Percakapan SBY-Ma'ruf
Nurhayati Ali Assegaf. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com -Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Pratai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf penasaran usai kubu Basuki Tjahaja Purnama mengaku memiliki bukti adanya percakapan antara Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin.

Pasalnya, bukti yang dimaksud bisa diartikan sebagai hasil sadapan. Nurhayati pun mengatakan, Komisi I berencana memanggil Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai salah satu lembaga yang diberi wewenang untuk melakukan penyadapan.

"Akan kami panggil BIN, mau tanya dari mana Ahok dapat rekaman," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2).

Jika memang Ahok maupun pihak yang mendukungnya melakukan penyadapan itu, bisa dikategorikan sebagai tindakan ilegal. "Itu bisa kena UU ITE," tegasnya.

Nurhayati merasa bingung dengan adanya penyadapan itu. Pasalnya yang disadap adalah dua tokoh nasional. Yakni, SBY dan Ma'ruf.

"Ini tanggung jawab siapa kok orang bisa suka-suka menyadap. Apalagi yang disadap itu presiden keenam RI," sebut dia.

Untuk itu, Nurhayati meminta pemerintah hadir untuk mengungkap darimana Ahok mendapat rekaman tersebut. "Kok bisa itu dijadikan alat untuk mengancam Rois'Aam PBNU. Ini kan organisasi umat Islam yang begitu besar dan bersejarah," pungkas wakil ketua umum Partai Demokrat itu. (dna/jpg/jpnn)


Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Pratai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf penasaran usai kubu Basuki Tjahaja Purnama mengaku memiliki bukti adanya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News