BIN Tak Mau Pelototi Facebook dan Twitter
Selasa, 22 Maret 2011 – 14:00 WIB

BIN Tak Mau Pelototi Facebook dan Twitter
JAKARTA - Situs jejaring sosial Facebook dan Twitter akhir-akhir ini banyak difungsikan sebagai media perlawanan, termasuk untuk menybarluaskan isu-isu tentang negara yang sifatnya sangat rahasia. Situs jejaring sosial bahkan turut berperan pada perjuangan rakyat untuk menurunkan rezim korup di Mesir dan Tunisia. Ditegaskannya, yang berbahaya justru jika penggunaan situs untuk kegiatan yang terkait dengan teror. BIN, kata mantan Kapolri itu, akan memberi masukan informasi ke Menkominfo. "Kita hanya memberi peringatan dini ke instansi terkait," tandasnya.
Di beberapa negara, lembaga intelijen sudah rajin memelototi keberadaan situs jejaring sosial. Namun di Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN) tidak menganggap Twitter dan Facebook sebagai ancaman.
Kepala BIN, Sutanto, menyatakan bahwa lebih baik Kementrian Komunikasi dan Informatika saja yang memantaunya. "Kalau BIN masuk ke situ, nanti bagaimana? Biar Menkominfo saja," ujar Sutanto saat ditemui di sela-sela acara pembahasan RUU Intelijen di Komisi I DPR, Selasa (22/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Situs jejaring sosial Facebook dan Twitter akhir-akhir ini banyak difungsikan sebagai media perlawanan, termasuk untuk menybarluaskan isu-isu
BERITA TERKAIT
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025