BIN Tak Mau Pelototi Facebook dan Twitter

BIN Tak Mau Pelototi Facebook dan Twitter
BIN Tak Mau Pelototi Facebook dan Twitter
JAKARTA - Situs jejaring sosial Facebook dan Twitter akhir-akhir ini banyak difungsikan sebagai media perlawanan, termasuk untuk menybarluaskan isu-isu tentang negara yang sifatnya sangat rahasia. Situs jejaring sosial bahkan turut berperan pada perjuangan rakyat untuk menurunkan rezim korup di Mesir dan Tunisia.

Di beberapa negara, lembaga intelijen sudah rajin memelototi keberadaan situs jejaring sosial. Namun di Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN) tidak menganggap Twitter dan Facebook sebagai ancaman.

Kepala BIN, Sutanto, menyatakan bahwa lebih baik Kementrian Komunikasi dan Informatika saja yang memantaunya. "Kalau BIN masuk ke situ, nanti bagaimana? Biar Menkominfo saja," ujar Sutanto saat ditemui di sela-sela acara pembahasan RUU Intelijen di Komisi I DPR, Selasa (22/3).

Ditegaskannya, yang berbahaya justru jika penggunaan situs untuk kegiatan yang terkait dengan teror. BIN, kata mantan Kapolri itu, akan memberi masukan informasi ke Menkominfo. "Kita hanya memberi peringatan dini ke instansi terkait," tandasnya.

JAKARTA - Situs jejaring sosial Facebook dan Twitter akhir-akhir ini banyak difungsikan sebagai media perlawanan, termasuk untuk menybarluaskan isu-isu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News