Bio Farma Bersama Unpad Bekali Pelatihan 10 Peneliti Negara OKI Soal Vaksin

Bio Farma Bersama Unpad Bekali Pelatihan 10 Peneliti Negara OKI Soal Vaksin
Bio Farma bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi penerima sepuluh peneliti dari delapan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC) untuk belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin. Foto dok Bio Farma

jpnn.com, BANDUNG - Bio Farma bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi penerima sepuluh peneliti dari delapan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC), untuk belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin.

“Pelatihan ini adalah serangkaian yang diselenggarakan oleh kita untuk membawa negara-negara OKI agar mereka mempunyai kemampuan atau kapasitas dalam memproduksi vaksin,” ujar Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin.

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari negara anggota OKI.

Mereka terdiri atas satu orang asal Iran, satu orang asal Malaysia, tiga orang Pakistan, satu orang dari Uganda, satu orang dari Kazakhstan, satu orang dari Bangladesh, satu orang dari Mesir, dan satu orang dari Yordania.

Melalui program COMSTECH OIC Fellowship Programme Center of Excellence for Halal Vaccine and Biotechnology ini para peserta magang dari berbagai negara tersebut akan diberikan ilmu mengenai pembuatan vaksin.

Menurut dia 10 peneliti tersebut akan melakukan pelatihan sejak 18 September hingga 2 Oktober 2023 di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

“Nah nanti dua pekan ke depan mereka akan belajar di Unpad, ini merupakan sarana yang bagus juga untuk memasarkan produk-produk kita ke negara-negara tersebut,” kata Lucia.

Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan sebelum mengikuti pelatihan di Unpad, ke-10 peneliti tersebut telah mengikuti terlebih dahulu pelatihan mengenai pembuatan vaksin di Laboratorium Bio Farma selama dua pekan.

Ke-10 peneliti tersebut telah mengikuti terlebih dahulu pelatihan mengenai pembuatan vaksin di Laboratorium Bio Farma selama dua pekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News