Bisnis Boleh Kecil, tapi Fondasi ala Perusahaan Raksasa

Bisnis Boleh Kecil, tapi Fondasi ala Perusahaan Raksasa
BERBAGI : Yuswohady ketika memberikan materi mengenai Branding For UKM sebagai salah satu kurikulum Komunitas Memberi. Foto: Komunitas Memberi for Jawa Pos

Akhirnya, pada pertengahan September 2013, Siwo merancang Komunitas Memberi. Dia memanfaatkan jaringan profesional yang dikenalnya selama ini untuk terlibat dalam kegiatan berbagi pengetahuan kepada pengusaha kecil dan menengah.

”Awalnya, saya agak setengah memaksa ke mereka agar mau meluangkan waktu untuk berbagi dalam bentuk pengetahuan,” ujar penulis 40 buku marketing itu. Para profesional tersebut dilibatkan sebagai pengajar pada 24 sesi kelas yang diselenggarakan Komunitas Memberi.

Dengan semangat berbagi, para pembicaranya pun tak dibayar. Kelas itu juga gratis bagi para pemilik UKM. Namun, para pengusaha tersebut diwajibkan konsekuen mengikuti 24 kelas yang diadakan selama setahun. Para pengajar di komunitas itu juga kerap menjadi pembicara dalam workshop dan seminar. Acara yang menghadirkan mereka pun tak jarang berharga jutaan rupiah.

Komunitas Memberi biasanya menggelar kegiatan tiap akhir pekan. Minimal dalam satu bulan ada dua kelas yang diselenggarakan. Ada tiga model kelas yang diadakan komunitas itu. Yaitu, kelas inspirasi, pengetahuan, dan keterampilan.

Kelas inspirasi diselenggarakan dengan mengajak para santri (istilah pengusaha yang menjadi siswa Komunitas Memberi) berkunjung ke perusahaan-perusahaan besar. Kegiatan seperti itu kali terakhir diselenggarakan pada 11 November lalu dengan mengunjungi kantor perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia di Palmerah Barat, Jakarta.

”Para pengusaha saya ajak seperti itu agar mereka memiliki inspirasi dari keberhasilan perusahaan yang didatangi,” paparnya.

Kegiatan lain ialah kelas pengetahuan. Kelas tersebut menghadirkan pembicara profesional ke tempat belajar Komunitas Memberi. Tempat belajarnya berpindah-pindah. Biasanya, komunitas itu memanfaatkan dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan besar. "Kami minta mereka menyediakan tempat dan konsumsi para peserta saja,” ujar Siwo.

Kelas pengetahuan dan kelas keterampilan hanya berbeda dari sisi lamanya waktu pengajaran. Kelas pengetahuan dihelat lebih singkat, biasanya berlangsung mulai pukul 09.00 sampai 12.00. Sementara itu, kelas keterampilan diadakan setidaknya 6–7 jam.

USAHA kecil menengah (UKM) akan dihadapkan pada kondisi yang lebih keras pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun mendatang. Komunitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News